Daya Adaptasi dan Persentase Hidup Tanaman Cendana Umur 4 Tahun Di Kecamatan Parangloe Kabupaten Gowa

Authors

  • Hanafi Universitas Islam Makassar
  • Abd. Qudus Toaha Universitas Islam Makassar
  • Mir Alam Beddu Universitas Islam Makassar

Keywords:

Cendana, daya adaptasi, prosentase hidup

Abstract

Cendana merupakan salah satu jenis tanaman asli Nusa Tenggara Timur yang memiliki nilai ekonomi yang sangat tinggi karena kandungan minyak atsiri pada kayu terasnya. Hal ini memicu tindakan eksploitasi terhadap tanaman tersebut dan menjadi penyebab kian terancam dan langkanya di daerah sebaran aslinya. Upaya penyelamatan jenis tersebut melalui konservasi eks-situ telah dilakukan oleh berbagai pihak dengan melakukan konservasi tegakan, pengumpulan materi genetik dan demplot konservasi sumberdaya genetik. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui variasi pertumbuhan genetik pada keragaman genetik antar famili, mengidentifikasi korelasi genetik dan fenotipik antara parameter pertumbuhan, menaksir nilai heritabilitas pada parameter pertumbuhan dan menaksir perolehan genetik pada plot uji F1 cendana umur 4 tahun di Kecamatan Parangloe Kabupaten Gowa. Penelitian ini menggunakan rancangan rancangan acak kelompok, terdiri atas 36 famili, 4 treeplot, 4 blok dengan jarak tanam 4 m x 2 m. Hasil penelitian menunjukkan bahwa daya adaptasi tanaman cendana generasi pertama (F1) secara keseluruhan di dalam plot uji keturunan tergolong rendah dengan nilai rata-rata persentase hidup tanaman sebesar 48,09 %. Ranking terbaik pada famili no. 48 dengan nilai indeks 21,23. famili terbaik didominasi populasi asal Alor Barat Laut, Provinsi Nusa Tenggara Timur.

References

Bano. E.T., 2001. Peranan Cendana dalam Perekonomian NTT: Dulu dan Kini. Prosiding Cendana (Santalum album L.) Sumber Daya Otonomi Daerah Nusa Tenggara Timur. Berita Biologi Edisi Khusus. Pusat Penelitian Biologi, LIPI, 469-474.
Clutter, J.L., Fortson, J.C., Pienaar, L.V., Britste, G.H., dan Bailey, R.L,. 1983. Timber Management: Quantitative Approach. New York, USA: John Willey & Sons.

Darmokusumo, S. Nurgoho. A.A.. Botu. E.U., Jehamat, A., Benggu, M., 2000
Upaya Memperluas Kawasan Ekonomis Cendana di NTT. Kumpulan
makalah Seminar Nasional Kajian Terhadap Tanaman Cendana
(Santalum album L) sebagai Komoditi Utama Perekonomian Prop. NTT
Menuju Otonomisasi. Pemda Tk. I NTT bekerjasama dengan LIPI di
Jakarta.
Fox, J.E.D.. Brand, J.E., Barret, D.R., Eflendi, M., 1995. Genetic variation in
Santalum album in Timor. In: Gjerum, L., Fox, J.E. D and Ehrhart, Y.
(eds). Sandalwood Seed Nursery and Plantation Technology.
Proceedings of A regional Workshop for Pacifik Island Countnes.
Noumea, 1-11 Agustus 1994. UNDP FAO South Pacific Forestry
Development Programme. (RAS/92/361) Field Document No. 8.
Hardiyanto, E.B., 1991. Beberapa Aspek Genetik Silvikultur Intensif (Makalah Kursus Singkat Pemuliaan Pohon-Kerjasama UNIB-UGM 7 Januari – 5 Februari 1991) Balai Produksi dan Pengujian Benih Sumatera Selatan, Departemen Kehutanan Propinsi Sumatera Selatan.
Harianto, 2010. Upaya Pengembangan Cendana di Hutan Diklat Sisimeni Sanam. Artikel Majalah Kabesak Edisi 10/III/2010, Hlm 4-6. Balai Diklat Kehutanan Kupang, Kupang.
Haryjanto, L., 2009. Konservasi Sumberdaya Genetik Cendana (Santalum Album Linn.). Wana Benih. Vol. 10 (1), Juli 2009 : 9-17.
Haryjanto, L. dan Pamungkas, T., 2005. Variasi Pertumbuhan Cendana dari Berbagai Provenans pada Umur Delapan Bulan. Jurnal Penelitian Hutan Tanaman 2 (2): 88 – 94.
IUCN., 2021. The IUCN Red List of Threatened Species. Version 2021-3. https://www.iucnredlist.org/species/31852/2807668#habitat-ecology.html. diakses 22 Desember 2021.
Lestari F., 2010. Karakteristik Pembungaan Tiga Provenan Dan Empat Ras Lahan Cendana. Jurnal Pemuliaan Tanaman Hutan 7(2):59-65.
Riswan, S., 2000. Kajian Botani, Ekologi dan Penyebaran Pohon Cendana
(Santalum album Linn). Kumpulan makalah Seminar Nasional Kajian
Terhadap Tanaman Cendana (Santalum album 1.) sebagai Komoditi Utama Perekonomian Prop. NTT Menuju Otonomisasi. Pemda Tk. I NTT bekerjasama dengan LIPI di Jakarta.
Sheng Y, Zheng W, Pei K, Ma K., 2005. Genetic variation within and among populations of a dominant desert tree Haloxylon ammodendron (Amaranthaceae) in China. Ann Bot 96: 245-252.
Sumardi, Kurniawan H, Misto, 2014. Upaya Konservasi dan Pelestarian Cendana: Sebuah Kajian. Prosiding Seminar Hasil Litbang: Peran Iptek Hasil Hutan Bukan Kayu untuk Kesejahteraan Masyarakat Nusa Tenggara Timur. Pusat Penelitian dan Pengembangan Konservasi dan Sumberdaya Alam, Bogor.
Suripto J., 1996. Pemulihan Potensi Cendana di NTT. Seminar Hari Bakti Departemen Kehutanan Provinsi NTT, Kupang.
Soerianegara, I., 1976. Pemuliaan Hutan. Laporan No. 104. Lembaga Penelitian Hutan, Bogor.
Thomson, L.A.J., J. Doran, D. Harbaugh, and M.D. Merlin, 2011. Farm and Forestry Production and Marketing Profile for Sandalwood (Santalum species). In: Elevitch, C.R. (ed.). Specialty Crops for Pacific Island Agroforestry. Permanent Agriculture Resources (PAR), Holualoa, Hawai‘i. http://agroforestry.net/scps, 1-29.Thom
Wahyudi, 2012. Analisis Pertumbuhan dan Hasil Tanaman Jabon (Anthocephallus cadamba). Jurnal Perennial 8 (1): 19-24.
Wibowo, A., 2006. Gulma di Hutan Tanaman dan Upaya Pengendaliannya (Weed in Forest Plantation and Its Control Efforts). Desember 2006. Pusat Penelitian dan Pengembangan Hutan Tanaman. Badan Penelitian dan Pengembangan Kehutanan. Bogor.

Downloads

Published

31-05-2024

How to Cite

Hanafi, Toaha, A. Q. ., & Beddu, M. A. . (2024). Daya Adaptasi dan Persentase Hidup Tanaman Cendana Umur 4 Tahun Di Kecamatan Parangloe Kabupaten Gowa. Jurnal Kehutanan Dan Lingkungan, 1(1), 50–58. Retrieved from https://ecoforest.fapertauim.ac.id/index.php/ecoforest/article/view/26

Issue

Section

Articles